Selamat Datang di Blog Anak Akutansi SMK yamsik

Selasa, 26 Juni 2012

TEMPO.CO, Secara kasatmata permainan Spanyol di Piala Eropa 2012 memang tidak seatraktif dan semenghibur seperti yang mereka tunjukkan pada Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Dalam beberapa pertandingan di turnamen tahun ini, seperti saat melawan Italia atau Prancis, mereka tidak memasang seorang pun penyerang murni di depan. Alhasil, bola lebih banyak berputar-putar di lini tengah karena yang memainkan bola adalah para gelandang. Serangan mematikan ke gawang baru dilakukan jika mereka melihat ada celah di lini belakang lawan.
Saya tidak dalam kapasitas menilai formasi tanpa penyerang itu sebagai strategi yang buruk atau baik. Penilaian itu mungkin baru pantas disematkan di akhir turnamen nanti, berpatokan dengan pencapaian mereka. Jika Spanyol juara, mungkin bisa disebut itu strategi yang bagus.
Saya juga belum mengetahui apa alasan Del Bosque menggunakan strategi tersebut. Tapi berdasarkan analisis saya, Spanyol menggunakan strategi itu karena lawan yang dihadapi akan menggunakan pertahanan yang sangat rapat. Mau tidak mau, mereka harus mencari alternatif lain. Salah satunya dengan memperkuat lini tengah. Jika memaksa tetap menggunakan penyerang murni, seperti Fernando Torres, akan sangat sulit bagi Spanyol. Sebab, Torres atau penyerang murni lainnya akan dijaga ketat oleh bek lawan.
Sejauh ini strategi memperkuat lini tengah itu berjalan baik karena Spanyol memiliki pemain tengah berkualitas, seperti Cesc Fabregas, Xavi Hernandes, Xabi Alonso, atau Andreas Iniesta. Dengan pemain berkualitas seperti itu mereka bisa menahan bola lebih lama untuk menarik pertahanan lawan. Itu bisa dilihat saat Spanyol melawan Italia atau Prancis. Xavi Hernandez cs terus memainkan bola pendek dari kaki ke kaki, menunggu celah di lini belakang Italia dan Prancis. Kemudian, setelah ada celah, mereka langsung masuk dan menyelesaikan peluang.
Menghadapi Portugal di semifinal, saya rasa Spanyol akan tetap menggunakan strategi sama, seperti saat melawan Italia atau Prancis. Mereka akan terus memainkan bola di lini tengah, menunggu pertahanan Portugal lengah. Jika Portugal ingin menghentikan alur permainan La Furia Roja (julukan Spanyol), mereka harus mampu menghentikan Xavi dan Xabi.
Kedua pemain itu adalah kunci dan pusat permainan Spanyol. Alur bola dimulai dari mereka. Xabi memperkuat hubungan belakang ke tengah, kemudian dikreasikan oleh Xavi di tengah hingga depan. Tapi saya rasa akan sulit juga bagi Portugal untuk menghentikan mereka. Sebab, pada dasarnya kualitas semua pemain lini tengah Spanyol merata. Jika kedua pemain itu ditutup, masih ada pemain lain yang bisa menggantikan peranan mereka.
Jadi, saya menjagokan Spanyol untuk melaju ke final. Kemungkinan besar mereka akan berhadapan dengan Jerman. Pertandingan itu akan berlangsung menarik dan seimbang karena mempertemukan dua tim yang semua pemainnya punya kualitas setara dan kompak.

Rabu, 06 Juni 2012

Ghiboo.com - Menyikat gigi sehabis makan memang disarankan agar bakteri-bakteri tidak berkembang di dalam mulut. Namun, Anda perlu tahu jeda waktu yang tepat untuk menyikat gigi setelah makan atau minum.

Dokter gigi memperingatkan bahwa menyikat gigi dalam setengah jam pertama setelah makan atau minum secangkir kopi justru akan menyebabkan kerusakan parah pada gigi Anda.

Segera menyikat gigi setelah makan justru akan menaikkan kadar asam di gigi. Pada akhirnya, akan melemahkan email gigi dan membuat gigi menjadi rusak.

"Dengan menyikat gigi, Anda justru mendorong asam lebih masuk ke dalam enamel dan dentin gigi (lapisan di bawah enamel)," ungkap Dr Howard R. Gamble, presiden dari Academy of General Dentistry, seperti dikutip melalui Dailymail (5/6).

Hal tersebut akan semakin diperparah bila seseorang mengonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam, seperti minuman bersoda.